Sumber:
pln.co.id
Pertolongan Pertama Pada Korban Terkena Sengatan Listik
Pertolongan Pertama Pada Korban Sengatan ListrikA. Akibat Aliran Listrik
Dalam TubuhArus yang mengalir melalui tubuh (tersengat listrik) dapat
mengakibatkan:1.Jantung berhenti berdenyut2.Otot
berkontraksi3.Pernafasan berhenti sebab pusat saraf di otak yang
mengatur pernafasan lumpuh4.Luka bakarB. Perawatan1.Minta pertolongan
(berteriak)2.Matikan listrik (putus hubung/kontak)3.Amankan penderita
dari bahaya fisik langsung4.Periksa denyut nadi dan pernafasan dan rawat
sikorban seperlunya5.Bila pernafasan dan denyut nadi sudah pulih,
rawatlah luka bakar atau luka lainnya bila ada6.Pindahkan korban ke
lokasi yang aman untuk perawatan selanjutnya7.Korban perlu selalu
ditunggui selama tim dokter menangani korbanC. Langkah-langkah yang
dilakukan1.Amankan korban dari bahaya2.Usahakan jalan udara untuk
pernafasan lancar*.Bila ada muntah/darah atau benda lain dimulut korban,
keluarkan segera*.Telentangkan si korban, tekuk kepalanya ke belakang,
tarik rahangnya kedepan agar lidah tidak menutup lubang
tenggorokan*.Lakukan pernafasan mulut ke mulut 3 sampai 4 kali secepat
mungkin1.Pulihkan fungsi jantung dengan melakukan urutan jantung (cardia
resuscitation), dengan ketentuan:*.Untuk orang dewasa, frekwensi
pengurutan dilakukan sebanyak 60 kali setiap menit*.Untuk anak kecil,
frekwensi pengurutan sebanyak 90 kali setiap menitCatatan :*.Hindari
tekanan yang terlalu keras agar tidak mengakibatkan tulang rusuk korban
rusak*.Upayakan pemulihan denyut nadi maupun pernafasan1.Pernafasan dari
mulut ke mulut*.Terlentangkan si korban, tekuk kepalanya ke
belakang*.Buka mulut dan tarik nafas anda, kemudian tutup mulut dan
tiupkan udara kemulut korban sekuat – kuatnya sampai rongga paru – paru
terangkat*.Pijit hidungnya agar udara yang ditiupkan tidak keluar*.Amati
turunnya dada kembali*.Faktor penentu adalah kecepatan dalam bertindak.
Karena itu 3 atau 4 kali peniupan pertama dilakukan secepat
mungkin*.Peniupan selanjutnya diulang lebih kurang 10 kali setiap
menitCatatan:*.Bila paru-paru tidak mengembang, segera periksamulut,
hidung atau kerongkongan*.Untuk anak kecil seyogyanya mulut si penolong
mencakup hidung mulut korban, dengan frekuensi 20 kali setiap
menit*.Bila satu dan lain hal, si penolong tidak dapat meniup melalui
mulut, maka dapat dilakukan peniupan melalui hidung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar